Thursday, May 10, 2012


 
reemill.blogspot.com - Sudah tiga kali Indonesia masuk sebagai peserta Intel ISEF yang akan berlangsung mulai 13-18 Mei 2012 di Pittsburg, Pennsylvania.

Intel International Science and Engineering Fair 2012 (Intel ISEF) di Amerika Serikat akan diramaikan dengan tiga karya anak Indonesia. Ketiga karya ini berasal dari enam anak pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) yang digelar oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Ketiga karya yang dipamerkan antara lain Digital Leaf Color Chart oleh M Luthfi Nurfakhri (SMAN 1 Bogor); Termite Resistant Rice Straw
Paper with Soursop Leaves Extract oleh Efa F Haryono dan Marwah Zairah (SMAN 1 Malingping); dan Volcanic Mudflow Breaker Dam oleh Aulia A Januartrika, Anas M Nurrochman, Amelia Nugrahaningrum (SMAN 1 Yogyakarta).

Sudah tiga kali Indonesia masuk sebagai peserta Intel ISEF yang akan berlangsung mulai 13-18 Mei 2012 di Pittsburg, Pennsylvania. Tahun sebelumnya, Merah Putih tampil membanggakan dengan memboyong penghargaan dari China Association for Science and Technology (CAST). Serta penghargaan Honorable Mention dari Society Exploration of Geophysicist.

Menristek Gusti Muhammad Hatta memberi ucapan selamat pada wakil Indonesia yang akan bertolak ke AS. Saat menerima para peserta ISEF, Menristek menyebut mereka sebagai best of the best.
"Kompetisi ini diadakan setiap tahun dan diikuti oleh lebih dari 1.500 pelajar sekolah menengah dari 65 negara untuk memamerkan hasil penelitian independen mereka," ujar Kepala LIPI Lukman Hakim, Kamis (10/5).

Salah satu peserta, Luthfi Nurfakhri, menjabarkan soal penelitian yang akan dipamerkannya. Digital Leaf Color Chart adalah mengenai penggunaan alat dengan fototransitor sebagai pendeteksi warna daun secara digital. Selama ini, petani padi dalam pemberian pupuk nitrogen mengunakan Metoda Bagan Warna daun (BWD) berdasarkan skala warna.

Namun, metode ini memiliki kelemahan, jika warna tumbuhan padi tidak sesuai maka akan dihitung dengan rata-rata. Sehingga pemupukan dapat kelebihan atau pun kekurangan nitrogen. "Diharapkan dengan alat ini, perhitungan pemberian nitrogen pada padi dapat lebih optimal dan dapat ditunjukkan secara digital dengan LCD," ujar Luthfi.

[Zika Zakiya]

0 comments:

Post a Comment