reemill.blogspot.com - Hasil analisis DNA yang dilakukan para peneliti di Australia menunjukkan indikasi adanya jejak zat hewan liar dalam obat-obatan tradisional China. Kandungan bahan hewan tersebut termasuk di antaranya berasal dari beruang hitam dan kijang.
Hasil kajian dari 15 sampel obat tradisional China oleh ilmuwan dari Murdoch University menunjukkan empat sampel di antaranya mengandung zat dari beruang hitam Asia dan Saiga Kijang, yang keduanya termasuk hewan dilindungi dan tidak boleh diperdagangkan berdasarkan hukum internasional.
Hasil analisa juga mengungkapkan bahwa sejumlah sampel mengandung tumbuhan yang berpotensi racun, sedangkan beberapa lainnya mengandung bahan aktif yang tidak dimasukan dalam daftar pada kemasan, padahal zat tersebut dapat memicu alergi hebat.
Para ahli menyatakan, dengan kombinasi risiko tersebut, obat-obatan tradisional China atau TCM yang kini juga dijual secara luas secara online, memiliki potensi merugikan kesehatan pasien dan sebaiknya dihindari.
Dalam beberapa dekade, penggunaan TCM di negara-negara Barat terus meningkat secara signifikan. Akan tetapi, sejauh ini baru sedikit saja obat-obat tradisional yang telah divalidasi melalui studi klinis.
Para peneliti dari Murdoch University di Australia menggunakan teknologi sekuen DNA untuk mengidentifikasi kandungan 15 obat tradisional yang bentuknya terdiri dari serbuk, tablet, kapsul, serpihan dan teh herbal. "Secara total, kami menemukan 68 famili tumbuhan berbeda dalam obat-obatan ini. Beberapa obat mengandung tumbuhan dari genus Ephedra dan Asarum. Tumbuhan-tumbuhan ini mengandung zat kimia yang bisa beracun jika dikonsumsi dalam dosis yang tidak tepat, tetaptak ada satu pun di antaranya tercantum konsentrasinya dalam kemasan. Kami juga menemukan jejak hewan yang dikategorikan rentan, berbahaya dan kritis, termasuk beruang hitam Asiatik dan kijang Saiga," kata Dr Michael Bunce, ketua tim peneliti.
Hasil riset yang juga dipublikasi dalam PLoS Genetics journal, juga menemukan beberapa paket yang tidak menyebut beberapa alergen potensial seperti kedelai dan kacang jambu mete atau bahan-bahan dari binatang.
Source
Hasil kajian dari 15 sampel obat tradisional China oleh ilmuwan dari Murdoch University menunjukkan empat sampel di antaranya mengandung zat dari beruang hitam Asia dan Saiga Kijang, yang keduanya termasuk hewan dilindungi dan tidak boleh diperdagangkan berdasarkan hukum internasional.
Hasil analisa juga mengungkapkan bahwa sejumlah sampel mengandung tumbuhan yang berpotensi racun, sedangkan beberapa lainnya mengandung bahan aktif yang tidak dimasukan dalam daftar pada kemasan, padahal zat tersebut dapat memicu alergi hebat.
Para ahli menyatakan, dengan kombinasi risiko tersebut, obat-obatan tradisional China atau TCM yang kini juga dijual secara luas secara online, memiliki potensi merugikan kesehatan pasien dan sebaiknya dihindari.
Dalam beberapa dekade, penggunaan TCM di negara-negara Barat terus meningkat secara signifikan. Akan tetapi, sejauh ini baru sedikit saja obat-obat tradisional yang telah divalidasi melalui studi klinis.
Para peneliti dari Murdoch University di Australia menggunakan teknologi sekuen DNA untuk mengidentifikasi kandungan 15 obat tradisional yang bentuknya terdiri dari serbuk, tablet, kapsul, serpihan dan teh herbal. "Secara total, kami menemukan 68 famili tumbuhan berbeda dalam obat-obatan ini. Beberapa obat mengandung tumbuhan dari genus Ephedra dan Asarum. Tumbuhan-tumbuhan ini mengandung zat kimia yang bisa beracun jika dikonsumsi dalam dosis yang tidak tepat, tetaptak ada satu pun di antaranya tercantum konsentrasinya dalam kemasan. Kami juga menemukan jejak hewan yang dikategorikan rentan, berbahaya dan kritis, termasuk beruang hitam Asiatik dan kijang Saiga," kata Dr Michael Bunce, ketua tim peneliti.
Hasil riset yang juga dipublikasi dalam PLoS Genetics journal, juga menemukan beberapa paket yang tidak menyebut beberapa alergen potensial seperti kedelai dan kacang jambu mete atau bahan-bahan dari binatang.
Source
0 comments:
Post a Comment