Kebaikan SBY belakangan ini jadi trend panas dikalangan dunia online. Alasannya simpel, karena google justru memberikan sugesti pencarian yang sebaliknya. "Keburukan SBY".
Kalau teman yang mampir kesini mau tau kenapa kebaikan sby berubah jadi keburukan sby silakan baca disitus online lainnya: detik, kompas, dll. Beberapa pakar ternama Indonesia sudah memberikan pendapatnya. Tapi untuk kasus kebaikan SBY ini, saya cuma mau berbagi pendapat pribadi mengapa kasus ini bisa terjadi:
Oke langsung deh.
1. Lebih Sedikitnya Pencarian "Kebaikan SBY" ketimbang "Keburukan SBY".
Orang lebih banyak mencari info tentang keburukan sby di google daripada kebaikan SBY. Kalau kurang yakin, tunggu beberapa minggu/bulan lagi. Sejalan volume pencarian "kebaikan sby" semakin tinggi, pasti tidak akan keluar lagi sugesti "keburukan sby" waktu kita mencari "Kebaikan SBY".
Ini berdasarkan pengalaman pribadi, waktu men-google alamat blog ini (kisaranku). Beberapa bulan lalu saya terus melihat google memberi sugesti "kisaran"(nama sebuah kota) ketimbang "kisaranku"(nama blog saya). Tapi hari ini, berhubung blog saya juga semakin tua, maka teman akan melihat kalau nama blog saya sudah dipampang sepenuhnya.Horayy..
Kalau masih kurang yakin juga: coba gunakan google.com (bukan google.co.id), dan ketik nama blog saya "kisaranku". Pasti google memberikan sugesti yang salah , yaitu "kisaran"(nama kota). Ha..ha.. Itu memang karena blog ini gak pernah dicari sama pengunjung bule. Tapi kalau di tanah air, sudah agak lumayan rame lah. :D
2. Algoritma google dalam menganalisis Kata, Sinonim, Korelasi dalam Konten Website.
Mungkin saya bisa puyeng kalau mengungkap alogirtma google. Karena memang Google kerjanya mirip mesin yang terus belajar, dimana untuk memberikan hasil terbaik mereka harus mencocokkan kueri yang dicari pengunjung dengan kueri kata, kalimat dari semua website yang tersimpan di indeks database mereka. Sangat tidak mungkin bagi saya untuk mengerti rahasia algoritma mereka.
Ini ada video singkat machine learning dari tim google, yang memang sangat rumit dan matematikal. Seperti contoh singkatnya: Latent Dirichlet allocation (LDA) yang digunakan google untuk mencari korelasi dan hubungan antar kata. Baik korelasi sejenis maupun berlawanan. Dimana mereka mencocokkan ketika kata A muncul ada berapa kali frase B,C,D muncul juga. Data ini semua didapat tentunya dikumpulkan dari website yang berhasil mereka indeks. Pada umumumnya mereka terus menganalisa konten/dokumen yg ada di web. Repot banget dah... ha..ha
Makanya ketika teman mencari "apple" di google, google akan tetap memberikan info buah apple dan perusahaan apple
di hasil pencariannya. Begitulah ide singkatnya.
Bisa jadi dalam kasus kata "kebaikan", google melihat adanya hubungan(terbalik) dengan "keburukan" dan kebetulan juga pada data di web indonesia, munculnya kata "keburukan sby" jauh melebihi kata "kebaikan sby". Terus google berasumsi karena ada korelasi antara kebaikan dengan keburukan, yah jadilah google menggantinya dengan "keburukan". Tebakan meleset yang akhirnya membuahkan gossip terbaru. ha..ha
Dibalik layar situs google yang putih bersih, banyak sekali rahasia kompleks yang mungkin tak bisa saya jelaskan satu persatu. Sangat simpel sekali penjelasan ini. Jadi harap maklum ya bro/sis ini juga belajar dari pengalaman.
Mau berkomentar, memberikan pendapat? silakan ditulis saja dibawah. Biar lebih rame. Tebakan saya dalam beberapa minggu dekat ini, pencarian "kebaikan sby" sudah kembali normal. Gimana pendapat bro/sis yang lain?
PS: saya kurang paham politik/pasal/ayat2. XD
Kalau teman yang mampir kesini mau tau kenapa kebaikan sby berubah jadi keburukan sby silakan baca disitus online lainnya: detik, kompas, dll. Beberapa pakar ternama Indonesia sudah memberikan pendapatnya. Tapi untuk kasus kebaikan SBY ini, saya cuma mau berbagi pendapat pribadi mengapa kasus ini bisa terjadi:
Oke langsung deh.
1. Lebih Sedikitnya Pencarian "Kebaikan SBY" ketimbang "Keburukan SBY".
Orang lebih banyak mencari info tentang keburukan sby di google daripada kebaikan SBY. Kalau kurang yakin, tunggu beberapa minggu/bulan lagi. Sejalan volume pencarian "kebaikan sby" semakin tinggi, pasti tidak akan keluar lagi sugesti "keburukan sby" waktu kita mencari "Kebaikan SBY".
Ini berdasarkan pengalaman pribadi, waktu men-google alamat blog ini (kisaranku). Beberapa bulan lalu saya terus melihat google memberi sugesti "kisaran"(nama sebuah kota) ketimbang "kisaranku"(nama blog saya). Tapi hari ini, berhubung blog saya juga semakin tua, maka teman akan melihat kalau nama blog saya sudah dipampang sepenuhnya.Horayy..
Kalau masih kurang yakin juga: coba gunakan google.com (bukan google.co.id), dan ketik nama blog saya "kisaranku". Pasti google memberikan sugesti yang salah , yaitu "kisaran"(nama kota). Ha..ha.. Itu memang karena blog ini gak pernah dicari sama pengunjung bule. Tapi kalau di tanah air, sudah agak lumayan rame lah. :D
2. Algoritma google dalam menganalisis Kata, Sinonim, Korelasi dalam Konten Website.
Mungkin saya bisa puyeng kalau mengungkap alogirtma google. Karena memang Google kerjanya mirip mesin yang terus belajar, dimana untuk memberikan hasil terbaik mereka harus mencocokkan kueri yang dicari pengunjung dengan kueri kata, kalimat dari semua website yang tersimpan di indeks database mereka. Sangat tidak mungkin bagi saya untuk mengerti rahasia algoritma mereka.
Ini ada video singkat machine learning dari tim google, yang memang sangat rumit dan matematikal. Seperti contoh singkatnya: Latent Dirichlet allocation (LDA) yang digunakan google untuk mencari korelasi dan hubungan antar kata. Baik korelasi sejenis maupun berlawanan. Dimana mereka mencocokkan ketika kata A muncul ada berapa kali frase B,C,D muncul juga. Data ini semua didapat tentunya dikumpulkan dari website yang berhasil mereka indeks. Pada umumumnya mereka terus menganalisa konten/dokumen yg ada di web. Repot banget dah... ha..ha
Makanya ketika teman mencari "apple" di google, google akan tetap memberikan info buah apple dan perusahaan apple
di hasil pencariannya. Begitulah ide singkatnya.
Bisa jadi dalam kasus kata "kebaikan", google melihat adanya hubungan(terbalik) dengan "keburukan" dan kebetulan juga pada data di web indonesia, munculnya kata "keburukan sby" jauh melebihi kata "kebaikan sby". Terus google berasumsi karena ada korelasi antara kebaikan dengan keburukan, yah jadilah google menggantinya dengan "keburukan". Tebakan meleset yang akhirnya membuahkan gossip terbaru. ha..ha
Dibalik layar situs google yang putih bersih, banyak sekali rahasia kompleks yang mungkin tak bisa saya jelaskan satu persatu. Sangat simpel sekali penjelasan ini. Jadi harap maklum ya bro/sis ini juga belajar dari pengalaman.
Mau berkomentar, memberikan pendapat? silakan ditulis saja dibawah. Biar lebih rame. Tebakan saya dalam beberapa minggu dekat ini, pencarian "kebaikan sby" sudah kembali normal. Gimana pendapat bro/sis yang lain?
PS: saya kurang paham politik/pasal/ayat2. XD
0 comments:
Post a Comment